Di
jaman era “metroseksual” dan “feminis” seperti sekarang ini, hal-hal yang dulu
merupakan “keharusan-kodrat” dianggap bukan lagi aturan baku yang menjadi dasar
atau pilar berlangsungnya sebuah kehidupan. Hak azazi dipandang kebablasan sebagai
hak sebebas-bebasnya yang terlepas sama sekali dari unsur-unsur kepentingan
orang lain, yang ada hanyalah “saya”-nya; termasuk dalam hal menyusui si buah
hati. Jika satu dekade yang lalu dan sebelumnya, menyusui merupakan lanjutan
kodrati setelah melahirkan, maka sekarang menyusui atau tidak, adalah sebuah
“keputusan personal”. Alasan bahwa setiap ibu-anak adalah unik, dijadikan
alasan bahwa menyusui bukanlah hal yang penting. Padahal yang sesungguhnya justru
karena menyusui-lah muncul keunikan-keistimewaan hubungan seorang ibu dengan
buah hatinya. Keputusan untuk menyusui atau tidak seringkali dipengaruhi kuat
oleh pola pikir dari keluarga dan lingkungan, selain pola pikir sang ibu
sendiri.
Tetapi
Ikatan Dokter Anak Indonesia ( IDAI ) dan Forum Obstetrik-Ginekolog Indonesia
(FOGI) sendiri sangat mendorong para ibu-ibu untuk menyusui secara ekslusif
selama 6 bulan pertama. Bahkan, di luar negeri, yang katanya lebih modern cara
pandangnya, American Academy of
Pediatrics (AAP) dan American College
of Obstetricians and Gynecologists mengkampanyekan dengan kuat untuk
menyusui ekslusif 6 bulan.
APA KEUNTUNGAN MENYUSUI?
Sekarang,
mari kita lihat dan pelajari bersama apa manfaat dan keuntungan seorang ibu
yang “memutuskan” untuk menyusui bayinya selama 6 bulan tanpa makanan tambahan
lain apapun, dari segi ilmiah.
MANFAAT UNTUK BAYI
Air
Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya nutrisi yang ideal untuk bayi; merupakan komposisi yang sempurna antara vitamin,
protein dan lemak – bahkan semua unsur nutrisi yang diperlukan oleh bayi untuk
berkembang, bukan sekedar hidup. Dan yang harus dipahami adalah bahwa ASI
adalah makanan yang “paling mudah” dicerna
oleh sistem pencernaan bayi Anda, daripada susu formula keluaran pabrik
manapun. Dan yang paling penting; ASI
mengandung antibodi, sistem pertahanan tubuh yang super, yang sangat
berguna untuk bayi Anda melawan infeksi virus maupun bakteri. Meskipun,
sekarang dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, banyak antibodi-antibodi
“buatan” yang ditambahkan ke susu formula, tetapi antibodi yang ada dalam ASI
adalah kualitas super dan alami.
Bayi
yang mendapatkan ASI secara eksklusif selama 6 bulan, tanpa tambahan apapun,
menurut penelitian, lebih tahan
terhadap infeksi telinga, saluran pernafasan, gangguan saluran pencernaan dan mengurangi resiko terkena asma dan
alergi secara bermakna. Bayi-bayi dengan riwayat ASI eksklusif secara statistik
jelas lebih jarang “mengunjungi” dokter dan memerlukan rawat inap.
Menyusui
selama 6 bulan pertama secara eksklusif secara langsung berdampak dengan nilai IQ yang lebih tinggi pada anak-anak.
Menyusui
berarti juga meningkatkan kedekatan
secara fisik antara ibu dan bayinya; sentuhan langsung antar kulit dan
kontak mata yang terjadi antara ibu dan bayi membangun ikatan batin yang kuat dan memberikan rasa aman serta kepuasan bagi
si bayi.
Bayi-bayi
yang mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama cenderung mempunyai peningkatan
berat badan yang optimal dengan
pertumbuhannya; yang berarti juga mengurangi resiko untuk menjadi “overweight”. American Academy of Pediatrics dengan tegas mengatakan bahwa
menyusui merupakan faktor yang sangat kuat untuk mencegah SIDS (Sudden Infant
Death Syndrome), yaitu Sindroma Kematian Bayi yang Mendadak. Dengan
mengambil keputusan untuk menyusui bayi Anda, berarti Anda juga sudah
membantunya untuk mengurangi resiko
terkena penyakit Diabetes, Obesitas, termasuk jenis-jenis kanker tertentu (
masih dalam penelitian lebih lanjut ).
MANFAAT BAGI IBU
Menyusui
dapat membakar kalori secara ekstra,
sehingga dengan menyusui sang ibu lebih cepat menurunkan berat badan yang naik
selama kehamilan. Ketika proses menyusui, ada satu hormon yang disebut OKSITOSIN, yang membuat rahim kembali ke ukuran normal sebelum
proses kehamilan dan mempunyai peran untuk mengurangi resiko perdarahan setelah proses persalinan. Dengan menyusui bayi
Anda, berarti Anda sudah melakukan satu upaya untuk mengurangi resiko terkena kanker payudara dan kanker ovarium.
Selain itu, menyusui menurunkan resiko
terkena osteoporosis dini.
Karena
Anda, ibu-ibu yang menyusui, tidak perlu repot membeli botol susu lebih dari
satu, tidak repot memikirkan sebulan bayi Anda menghabiskan berapa kotak susu
formula (yang rata-rata memang mahal), berarti Anda sudah melakukan “penghematan” dalam hal uang dan waktu,
karena artinya Anda tidak perlu repot merebus botol-botol susu.
Memutuskan
untuk menyusui, berarti Anda memutuskan juga untuk mempunyai waktu untuk
relaksasi dan bersantai yang teratur; menghabiskan waktu bersama buah hati Anda
sekaligus membangun ikatan batin dan
mental.
MITOS dan FAKTA SEPUTAR MENYUSUI
- ASI yang pertama keluar adalah susu BASI sehingga harus dibuang. Mitos diatas SALAH! Faktanya adalah bahwa ASI yang pertama keluar disebut KOLOSTUM.
- Berat badan bayi yang turun dalam beberapa hari pertama setelah menyusui karena ASI kurang atau tidak bagus kualitasnya sehingga PERLU diberi susu tambahan. Hal diatas NORMAL terjadi secara fisioligis dan tidak ada korelasinya dengan jumlah ataupun kualitas ASI sehingga tidak diperlukan makanan tambahan apapun.
- ASI yang keluar sedikit di hari-hari pertama menandakan bahwa sang ibu memang tidak bisa memproduksi ASI lebih banyak jadi sebaiknya diganti saja dengan susu formula. ASI yang sedikit diproduksi pada masa awal menyusi memang sering kali terjadi tetapi ini tidak menandakan bahwa produksinya tetap sedikit sampai seterusnya. Tahukan Anda bahwa tubuh, khususnya payudara, mempunyai "lingkaran umpan-balik", maksudnya adalah semakin tinggi kebutuhan bayi Anda akan susu, maka payudara juga akan meningkatkan produksi susu dengan sendirinya SELAMA Anda juga tetap sering untuk menyusi. Justru, jika Anda memberika susu formula, maka produksi ASI ibu akan berkurang sedikit demi sedikit.
- Bayi bisa juga perlu minum "air bening" atau perlu memberikan jus buah sedini mungkin. Perlu diingat bahwa sistem tubuh pada bayi pada 6 bulan pertama kehidupan, khususnya pencernaan, sangat berbeda dengan usia setelahnya sehingga bayi berumur 0-6 bulan TIDAK memerlukan air minum ataupun kebutuhan akan makanan lain, meskipun dalam bentuk cairan.
- ASI 6 bulan atau TIDAK sama sekali Para ahli kesehatan anak tetap menganjurkan para ibu untuk menyusui bayinya dari awal kelahiran, meskipun ternyata prosesnya ke depan ada sesuatu hal yang membut tidak bisa ekslusif selama 6 bulan. Para ahli tetap berpendapat lebih baik sebentar daripada tidak sama sekali.
- Menyusi membuat penampilan payudara tidak menarik Karena alasan inilah banyak wanita yang takut untuk menyusui, padahal para ahli bedah kecantikan mengatakan bahwa menyusui tidak membuat penampilan atau bentuk payudara berubah. Faktor-faktor seperti usia, gravitasi, genetik, dan gaya hidup ( merokok ) justru lebih banyak mempengaruhi dibandingkan menyusui.
- Tidak boleh menyusui saat ibu terkena flu Para ahli mengatakan flu ataupun batuk TIDAK menghalangi untuk menyusui. Tetap disarankan para ibu untuk menyusui hanya saja kenakan masker sehingga ketika ibu bersin atau batuk, bayi tidak terekspos virus atau kuman lebih banyak.
- Ketika bayi sakit maka ibunya saja yang minum obat Mitos seperti ini cukup menggelikan, meskipun memang ada obat-obat tertentu yang mempengaruhi ASI tetapi bukan berarti obat dapat disalurkan melalui ASI. Jika memang bayi Anda sakit dan memerlukan obat-obat, maka memang harus bayi tersebutlah yang mengkonsumsi obatnya, BUKAN sang ibu.
Kolostrum ini biasanya kental, agak lengket, bewarna kekuningan dan sedikit. Tahukan Anda bahwa kolostrum ini adalah ASI yang kandungannya "luar biasa" kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi yang bru lahir. Gakta lainnya adalah kolostrum dibutuhkan oleh saluran pencernaan bayi untuk berkembang sehingga siap untuk mencerna ASI selanjutnya.
POSISI TERBAIK untuk MENYUSUI
Tidak ada aturan baku yang ditentukan mengenai posisi menyusui yang terbaik. Kuncinya adalah dimana posisi tersebut dirasakan nyaman, baik oleh ibu maupun bayi.
Berikut beberapa posisi yang lazim dalam menyusui :
ATURAN "ABC" SAAT MENYUSUI
Tidak ada aturan baku yang ditentukan mengenai posisi menyusui yang terbaik. Kuncinya adalah dimana posisi tersebut dirasakan nyaman, baik oleh ibu maupun bayi.
Berikut beberapa posisi yang lazim dalam menyusui :
- Posisi menimang ( craddle position )
- Posisi memeluk bola ( Football Position )
- Posisi baring-miring (Lying-side Position)
- Posisi bayi pada dada ibu
Ketika
bayi Anda sudah sudah dalam posisi “terkancing” ketika menyusui, maka bayi akan
menyusui dengan nyaman, tenang dan tidak rewel. Bagaimana para ibu mengetahui
bahwa bayinya sudah dalam posisi yang benar?
- A = Awareness ( Peka ). Anda harus segera menyusui bayi Anda ketika bayi menunjukkan tanda-tanda lapar. Bayi yang lapar biasanya akan menggerakkan tangannya ke arah mulut atau mengeluarkan suara-suara seperti sedang menyusui atau jika mulutnya membuat gerakan-gerakan menyusui. Ini disebut “on demand” atau sesuai permintaan. Pada minggu-minggu pertama kelahiran, seorang ibu dapat menyusui 8 – 12 kali sehari, itu artinya ASI dapat diberikan setiap 2-4 jam sekali. Jangan menunggu bayi sampai menangis karena itu artinya bayi sudah frustasi karena terlalu lapar.
-
B = Being patient ( Sabar-tenang ). Jangan menyusui dalam keadaan terburu-buru atau ketika Anda sedang marah. Bayi membutuhkan rata-rata 10 – 20 menit untuk sekali menyusui.
-
C = Comfort ( Nyaman ). Ibu harus dalam keadaan rileks saat menyusui. Dengan keadaan yang santai dan rileks ini maka memudahkan untuk ASI bisa diproduksi an mengalir. Buat suasana senyaman mungkin. Ibu boleh saja menggunakan bantal, tunjangan kaki untuk menciptakan posisi yang nyaman.
Ada beberapa keadaan dimana menyusui perlu dipertimbangkan ulang untuk
dilakukan. Hal ini biasanya disebabkan oleh keadaan atau faktor secara medis,
yaitu :
-
Bila ibu mengidap HIV positif atau AIDS. Bayi dapat tertular HIV melalui air susu.
- Bila ibu mengidap infeksi Tuberkulosis ( TBC ) yang aktif karena bayi dapat tertular melalui pernafasan ketika sang ibu batuk.
- Bila ibu menggunakan obat-obat terlarang seperti kokain atau mariyuana.
-
Bila ibu sedang menjalani pengobatan kemoterapi.
-
Bila ternyata byi mengidap kelainan yang sangat jarang yaitu galactosemia atau alergi terhadap gula alami, yaitu galaktosa.
- Bila ibu sedang dalam regimen terapi obat-obat tertentu, seperti obat migrain, Parkinson, radang sendi dan antibiotik tertentu. Ibu harus mengkonsultasikan dengan dokternya bila sedang menyusui. Terutama pada ibu-ibu yang mempunyai penyakit kronis, seperti Asma Bronkiale, Diabetes Mellitus atau Hypertensi.
Para ahli kesehatan anak di Amerika menyarankan untuk pemberian suplemen preparat Ferron (Fe- zat besi)
untuk bayi usia 4 bulan, khususnya yang mendapat ASI eksklusif. Pemberian
suplemen besi per oral ini sebanyak 1
mg/kg BB per hari. Suplemen ini bisa dilanjutkan sampai bayi mendapat
makanan tambahan. Ketika sudah mendapat makanan tambahan, maka seplemen besi
ini dapat dihentikan.
Untuk masalah ini, sebaiknya Anda konsultasikan dulu dengan dokter Anda.
No comments:
Post a Comment