Thursday 27 June 2013

HARUSKAH MENYUSUI ( BREASTFEEDING )? MENGAPA?


Di jaman era “metroseksual” dan “feminis” seperti sekarang ini, hal-hal yang dulu merupakan “keharusan-kodrat” dianggap bukan lagi aturan baku yang menjadi dasar atau pilar berlangsungnya sebuah kehidupan. Hak azazi dipandang kebablasan sebagai hak sebebas-bebasnya yang terlepas sama sekali dari unsur-unsur kepentingan orang lain, yang ada hanyalah “saya”-nya; termasuk dalam hal menyusui si buah hati. Jika satu dekade yang lalu dan sebelumnya, menyusui merupakan lanjutan kodrati setelah melahirkan, maka sekarang menyusui atau tidak, adalah sebuah “keputusan personal”. Alasan bahwa setiap ibu-anak adalah unik, dijadikan alasan bahwa menyusui bukanlah hal yang penting. Padahal yang sesungguhnya justru karena menyusui-lah muncul keunikan-keistimewaan hubungan seorang ibu dengan buah hatinya. Keputusan untuk menyusui atau tidak seringkali dipengaruhi kuat oleh pola pikir dari keluarga dan lingkungan, selain pola pikir sang ibu sendiri.
Tetapi Ikatan Dokter Anak Indonesia ( IDAI ) dan Forum Obstetrik-Ginekolog Indonesia (FOGI) sendiri sangat mendorong para ibu-ibu untuk menyusui secara ekslusif selama 6 bulan pertama. Bahkan, di luar negeri, yang katanya lebih modern cara pandangnya, American Academy of Pediatrics (AAP) dan American College of Obstetricians and Gynecologists mengkampanyekan dengan kuat untuk menyusui ekslusif 6 bulan.

APA KEUNTUNGAN MENYUSUI?


Sekarang, mari kita lihat dan pelajari bersama apa manfaat dan keuntungan seorang ibu yang “memutuskan” untuk menyusui bayinya selama 6 bulan tanpa makanan tambahan lain apapun, dari segi ilmiah.

MANFAAT UNTUK BAYI

Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu-satunya nutrisi yang ideal untuk bayi; merupakan komposisi yang sempurna antara vitamin, protein dan lemak – bahkan semua unsur nutrisi yang diperlukan oleh bayi untuk berkembang, bukan sekedar hidup. Dan yang harus dipahami adalah bahwa ASI adalah makanan yang “paling mudah” dicerna oleh sistem pencernaan bayi Anda, daripada susu formula keluaran pabrik manapun. Dan yang paling penting; ASI mengandung antibodi, sistem pertahanan tubuh yang super, yang sangat berguna untuk bayi Anda melawan infeksi virus maupun bakteri. Meskipun, sekarang dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, banyak antibodi-antibodi “buatan” yang ditambahkan ke susu formula, tetapi antibodi yang ada dalam ASI adalah kualitas super dan alami.



Bayi yang mendapatkan ASI secara eksklusif selama 6 bulan, tanpa tambahan apapun, menurut penelitian, lebih tahan terhadap infeksi telinga, saluran pernafasan, gangguan saluran pencernaan dan mengurangi resiko terkena asma dan alergi secara bermakna. Bayi-bayi dengan riwayat ASI eksklusif secara statistik jelas lebih jarang “mengunjungi” dokter dan memerlukan rawat inap.


Menyusui selama 6 bulan pertama secara eksklusif secara langsung berdampak dengan nilai IQ yang lebih tinggi pada anak-anak.

Menyusui berarti juga meningkatkan kedekatan secara fisik antara ibu dan bayinya; sentuhan langsung antar kulit dan kontak mata yang terjadi antara ibu dan bayi membangun ikatan batin yang kuat dan memberikan rasa aman serta kepuasan bagi si bayi.

Bayi-bayi yang mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama cenderung mempunyai peningkatan berat badan yang optimal dengan pertumbuhannya; yang berarti juga mengurangi resiko untuk menjadi “overweight”. American Academy of Pediatrics dengan tegas mengatakan bahwa menyusui merupakan faktor yang sangat kuat untuk mencegah SIDS (Sudden Infant Death Syndrome), yaitu Sindroma Kematian Bayi yang Mendadak. Dengan mengambil keputusan untuk menyusui bayi Anda, berarti Anda juga sudah membantunya untuk mengurangi resiko terkena penyakit Diabetes, Obesitas, termasuk jenis-jenis kanker tertentu ( masih dalam penelitian lebih lanjut ).

MANFAAT BAGI IBU

Menyusui dapat membakar kalori secara ekstra, sehingga dengan menyusui sang ibu lebih cepat menurunkan berat badan yang naik selama kehamilan. Ketika proses menyusui, ada satu hormon yang disebut OKSITOSIN, yang membuat rahim kembali ke ukuran normal sebelum proses kehamilan dan mempunyai peran untuk mengurangi resiko perdarahan setelah proses persalinan. Dengan menyusui bayi Anda, berarti Anda sudah melakukan satu upaya untuk mengurangi resiko terkena kanker payudara dan kanker ovarium. Selain itu, menyusui menurunkan resiko terkena osteoporosis dini.
Karena Anda, ibu-ibu yang menyusui, tidak perlu repot membeli botol susu lebih dari satu, tidak repot memikirkan sebulan bayi Anda menghabiskan berapa kotak susu formula (yang rata-rata memang mahal), berarti Anda sudah melakukan “penghematan” dalam hal uang dan waktu, karena artinya Anda tidak perlu repot merebus botol-botol susu.

Memutuskan untuk menyusui, berarti Anda memutuskan juga untuk mempunyai waktu untuk relaksasi dan bersantai yang teratur; menghabiskan waktu bersama buah hati Anda sekaligus membangun ikatan batin dan mental.


MITOS dan FAKTA SEPUTAR MENYUSUI


  1. ASI yang pertama keluar adalah susu BASI sehingga harus dibuang.
  2. Mitos diatas SALAH! Faktanya adalah bahwa ASI yang pertama keluar disebut KOLOSTUM.
    Kolostrum ini biasanya kental, agak lengket, bewarna kekuningan dan sedikit. Tahukan Anda bahwa kolostrum ini adalah ASI yang kandungannya "luar biasa" kaya akan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi yang bru lahir. Gakta lainnya adalah kolostrum dibutuhkan oleh saluran pencernaan bayi untuk berkembang sehingga siap untuk mencerna ASI selanjutnya.
  3. Berat badan bayi yang turun dalam beberapa hari pertama setelah menyusui karena ASI kurang atau tidak bagus kualitasnya sehingga PERLU diberi susu tambahan. 
  4. Hal diatas NORMAL terjadi secara fisioligis dan tidak ada korelasinya dengan jumlah ataupun kualitas ASI sehingga tidak diperlukan makanan tambahan apapun. 
  5. ASI yang keluar sedikit di hari-hari pertama menandakan bahwa sang ibu memang tidak bisa memproduksi ASI lebih banyak jadi sebaiknya diganti saja dengan susu formula.
  6.  ASI yang sedikit diproduksi pada masa awal menyusi memang sering kali terjadi tetapi ini tidak menandakan bahwa produksinya tetap sedikit sampai seterusnya. Tahukan Anda bahwa tubuh, khususnya payudara, mempunyai "lingkaran umpan-balik", maksudnya adalah semakin tinggi kebutuhan bayi Anda akan susu, maka payudara juga akan meningkatkan produksi susu dengan sendirinya SELAMA Anda juga tetap sering untuk menyusi. Justru, jika Anda memberika susu formula, maka produksi ASI ibu akan berkurang sedikit demi sedikit.
  7. Bayi bisa juga perlu minum "air bening" atau perlu memberikan jus buah sedini mungkin.
  8. Perlu diingat bahwa sistem tubuh pada bayi pada 6 bulan pertama kehidupan, khususnya pencernaan, sangat berbeda dengan usia setelahnya sehingga bayi berumur 0-6 bulan TIDAK memerlukan air minum ataupun kebutuhan akan makanan lain, meskipun dalam bentuk cairan.
  9. ASI 6 bulan atau TIDAK sama sekali
  10. Para ahli kesehatan anak tetap menganjurkan para ibu untuk menyusui bayinya dari awal kelahiran, meskipun ternyata prosesnya ke depan ada sesuatu hal yang membut tidak bisa ekslusif selama 6 bulan. Para ahli tetap berpendapat lebih baik sebentar daripada tidak sama sekali.
  11. Menyusi membuat penampilan payudara tidak menarik
  12. Karena alasan inilah banyak wanita yang takut untuk menyusui, padahal para ahli bedah kecantikan mengatakan bahwa menyusui tidak membuat penampilan atau bentuk payudara berubah. Faktor-faktor seperti usia, gravitasi, genetik, dan gaya hidup ( merokok ) justru lebih banyak mempengaruhi dibandingkan menyusui.
  13. Tidak boleh menyusui saat ibu terkena flu
  14. Para ahli mengatakan flu ataupun batuk TIDAK menghalangi untuk menyusui. Tetap disarankan para ibu untuk menyusui hanya saja kenakan masker sehingga ketika ibu bersin atau batuk, bayi tidak terekspos virus atau kuman lebih banyak.
  15. Ketika bayi sakit maka ibunya saja yang minum obat
  16. Mitos seperti ini cukup menggelikan, meskipun memang ada obat-obat tertentu yang mempengaruhi ASI tetapi bukan berarti obat dapat disalurkan melalui ASI. Jika memang bayi Anda sakit dan memerlukan obat-obat, maka memang harus bayi tersebutlah yang mengkonsumsi obatnya, BUKAN sang ibu.
POSISI TERBAIK untuk MENYUSUI

Tidak ada aturan baku yang ditentukan mengenai posisi menyusui yang terbaik. Kuncinya adalah dimana posisi tersebut dirasakan nyaman, baik oleh ibu maupun bayi.
Berikut beberapa posisi yang lazim dalam menyusui :

  1. Posisi menimang ( craddle position ) 
  2. Posisi memeluk bola ( Football Position ) 
  3. Posisi baring-miring (Lying-side Position) 
  4. Posisi bayi pada dada ibu 
APAKAH SAYA SUDAH MENYUSI DENGAN BENAR (LATCH-ON) ? 


Ketika bayi Anda sudah sudah dalam posisi “terkancing” ketika menyusui, maka bayi akan menyusui dengan nyaman, tenang dan tidak rewel. Bagaimana para ibu mengetahui bahwa bayinya sudah dalam posisi yang benar?
Untuk mengetahui apakah bayi Anda sudah nyaman-“terkunci” dapat dilihat dari; kedua bibirnya yang sudah menguncup (monyong) di sekeliling puting susu dengan seluruh puting susu berada dalam mulut bayi. Secara refleks, bayi akan menghisap puting payudara ketika ia merasa nyaman.



ATURAN "ABC" SAAT MENYUSUI
  • A = Awareness ( Peka ). Anda harus segera menyusui bayi Anda ketika bayi menunjukkan tanda-tanda lapar. Bayi yang lapar biasanya akan menggerakkan tangannya ke arah mulut atau mengeluarkan suara-suara seperti sedang menyusui atau jika mulutnya membuat gerakan-gerakan menyusui. Ini disebut “on demand” atau sesuai permintaan. Pada minggu-minggu pertama kelahiran, seorang ibu dapat menyusui 8 – 12 kali sehari, itu artinya ASI dapat diberikan setiap 2-4 jam sekali. Jangan menunggu bayi sampai menangis karena itu artinya bayi sudah frustasi karena terlalu lapar.
  • B = Being patient ( Sabar-tenang ). Jangan menyusui dalam keadaan terburu-buru atau ketika Anda sedang marah. Bayi membutuhkan rata-rata 10 – 20 menit untuk sekali menyusui.
  • C = Comfort ( Nyaman ). Ibu harus dalam keadaan rileks saat menyusui. Dengan keadaan yang santai dan rileks ini maka memudahkan untuk ASI bisa diproduksi an mengalir. Buat suasana senyaman mungkin. Ibu boleh saja menggunakan bantal, tunjangan kaki untuk menciptakan posisi yang nyaman.
KEADAAN YANG MEMBUAT MENYUSUI PERLU DIPERTIMBANGKAN


Ada beberapa keadaan dimana menyusui perlu dipertimbangkan ulang untuk dilakukan. Hal ini biasanya disebabkan oleh keadaan atau faktor secara medis, yaitu :


  1. Bila ibu mengidap HIV positif atau AIDS. Bayi dapat tertular HIV melalui air susu.
  2. Bila ibu mengidap infeksi Tuberkulosis ( TBC ) yang aktif karena bayi dapat tertular melalui pernafasan ketika sang ibu batuk.
  3. Bila ibu menggunakan obat-obat terlarang seperti kokain atau mariyuana.
  4. Bila ibu sedang menjalani pengobatan kemoterapi.
  5. Bila ternyata byi mengidap kelainan yang sangat jarang yaitu galactosemia atau alergi terhadap gula alami, yaitu galaktosa.
  6. Bila ibu sedang dalam regimen terapi obat-obat tertentu, seperti obat migrain, Parkinson, radang sendi dan antibiotik tertentu. Ibu harus mengkonsultasikan dengan dokternya bila sedang menyusui. Terutama pada ibu-ibu yang mempunyai penyakit kronis, seperti Asma Bronkiale, Diabetes Mellitus atau Hypertensi.
PERLUKAH SUPLEMEN LAIN UNTUK BAYI YANG MENYUSUI?


Para ahli kesehatan anak di Amerika menyarankan untuk pemberian suplemen preparat Ferron (Fe- zat besi) untuk bayi usia 4 bulan, khususnya yang mendapat ASI eksklusif. Pemberian suplemen besi per oral ini sebanyak 1 mg/kg BB per hari. Suplemen ini bisa dilanjutkan sampai bayi mendapat makanan tambahan. Ketika sudah mendapat makanan tambahan, maka seplemen besi ini dapat dihentikan.
Untuk masalah ini, sebaiknya Anda konsultasikan dulu dengan dokter Anda.

No comments:

Post a Comment