Wednesday 19 June 2013

NYERI DADA? APA PENYEBABNYA? MANA YANG HARUS DIWASPADAI?






Anda pernah merasakan nyeri dada? Atau bahkan sering kali? Sebenarnya apakah nyeri dada dan penyebabnya itu? Nyeri dada sering kali diartikan sebagai sensasi atau perasaan tidak enak yang timbul pada bagian dada, yang dapat meluas sampai ke leher dan perut bagian atas bahkan tembus hingga ke bagian punggung. Sensasi atau perasaan “tidak enak” ini seringkali digambarkan dengan berbagai ungkapan ;

  • Sensasi tajam; seperti diiris-iris atau ditusuk-tusuk
  • Sensasi tumpul; seperti ditonjok, diremas yang hilang timbul
  • Sensasi terbakar; biasanya diungkapkan dengan rasa seperti terbakar atau “kecabean” ( kena cabai )
  • Sensasi seperti ada yang menjalar atau menggigit berkali-kali ( istilahnya “celekit-celekit” )
  • Sensasi tertekan; seperti ditimpa benda berat sehingga susah bernafas atau bernafas tidak lega.
Biasanya, kebanyakan orang berfikir bahwa nyeri dada itu berkaitan dengan penyakit jantung. Meskipun benar tetapi faktanya tidaklah selalu jantung yang menjadi penyebab. Dengan mengetahui penyebab yang benar melalui gejalan penyerta yang lain, latar belakang penyakit dan pemeriksaan yang benar maka penanganan akan tepat pula. Ada nyeri dada yang memang membutuhkan penanganan gawat-darurat segera namun ada pula yang merupakan gejala penyerta ringan saja. Tidak selalu nyeri dada yang timbul merupakan kondisi yang serius tetapi tidaklah bijak jika kita juga meremehkan bahkan salah mencari pertolongan.



Berikut beberapa penyebab nyeri dada yang penulis sederhanakan :

1. JANTUNG
a. Angina
Dalam praktek sehari-hari dokter menerangkannya sebagai “serangan jantung ringan”. Angina terjadi karena adanya hambatan peredaran darah jantung sehingga suplai oksigen ke otot-otot jantung tidak lancar. Hal inilah yang menyebabkan nyeri seperti tertusuk yang berlangsung singkat. Angina dapat dipicu oleh latihan/ kerja fisik yang berat-berlebihan, keadaan emosional bahkan kekenyangan. Nyeri dada karena angina ini reda dengan cukup beristirahat. Meskipun demikian, pemeriksaan lebih lanjut dengan konsultasi kepada dokter tetap disarankan, apalagi bila sudah sering terjadi.



b. Infark Jantung ( MCI = Myo Cardial Infarction )
Inilah yang biasa disebut serangan jantung yang “sesungguhnya” dalam arti fatal, dapat menyebabkan kematian. Nyeri pada tingkat ini dirasakan seperti tertekan, ditimpa beban yang berat, atau sensasi tajam seperti ditusuk yang menjalar ke bagian leher, lengan sampai punggung. Nyeri ini diakibatkan sudah ada sebagian otot jantung yang mati karena tidak mendapat suplai oksigen. Nyeri dada semacam ini biasanya disertai keluhan lain yakni berkeringat dingin, mual, muntah sampai tidak sadarkan diri dan yang jelas tidak reda dengan beristirahat serta dapat berlangsung lama.
Berdasarkan pengalaman penulis yang bekerja di daerah, masyarakat seringkali menyebutnya dengan “masuk angin duduk”. Nyeri yang seperti ini memerlukan pertolongan sesegera mungkin.

 
c. Keadaan inflamasi atau infeksi jantung dan sekitarnya.
Nyeri dada pada kasus ini biasanya bervariasi, mulai dari seperti rasa diiris-iris, ditusuk-tusuk atau bahkan nyeri tajam yang semakin parah bila bernafas. Karena penyebabnya adalah peradangan ataupun infeksi maka hampir selalu ada keluhan demam dan rasa lemas-kelelahan.

d. Penyakit jantung yang lain
Misalnya bengkak jantung yang merupakan komplikasi atau akibat dari penyakit lain seperti gangguan katup atau darah tinggi yang tidak terkontrol. Nyeri dada ini biasanya sulit didefinisikan oleh penderita. Biasanya hanya disebutkan rasa tidak nyaman pada dada, bernafas tidak lega, mudah capek atau nafas tersengal-sengal. Tidak jarang juga muncul keluhan seperti “melayang”.

2. PARU-PARU
a. Pleuritis
Nyeri dada ini dirasakan seperti rasa tajam yang muncul saat menarik nafas, batuk dan bersin. Keadaan ini disebabkan, paling banyak, oleh infeksi, baik oleh bakteri maupun virus atau dapat juga oleh penyakit lain, seperti SLE, pada selaput paru-dada. Keluhan demam seringkali menyertai.

b. Pneumonia atau infeksi paru-paru lain
Nyeri dada mirip dengan nyeri karena pleuritis. Yang membedakan adalah keluhan lain yang menonjol seperti demam, menggigil dan biasanya batuk berdahak. Pneumonia adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri maupun virus yang terjadi dalam jaringan paru-paru itu sendiri.

c. Asma Bronkial
Nyeri dada pada asma timbul terkadang saja. Biasanya sudah ada riwayat sesak nafas yang kambuhan. Sesak nafas yang dimaksud adalah nafas yang pendek atau tersengal-sengal. Sesak disertai bunyi mengi dan batuk.


3. SALURAN PENCERNAAN
a. Aliran balik Gastro-esofageal ( GERD = GastroEsofageal Reflux Dissease )
Hal ini terjadi ketika isi lambung tiba-tiba naik (mengalir balik) ke esofagus, sehingga asam lambung melukai esogafus. Nyeri yang dirasakan seperti rasa terbakar pada ulu hati yang sangat tajam disertai sensasi “asam” pada mulut.
Penyakit ini sering terjadi pada kehamilan, pada perokok, orang-orang dengan obesitas juga makanan yang berbumbu dan asam dapat merangsang aliran-balik ini.



b. Peptic ulcer
Peptic-ulcer biasanya diterangkan oleh dokter sebagai luka pada lambung. Nyeri yang dirasakan biasanya bersifat tumpul, seperti ditonjok atau diremas-remas dan hilang-timbul yang mengakibatkan mual. Seringkali muncul justru setelah makan. Penyakit ini sering diderita oleh para peminum alkohol, perokok, dan orang-orang yang seringkali mengkonsumsi obat-obat pereda nyeri (painkiller). Nyeri biasanya reda dengan minum antasida atau yang dikenal oleh masyarakat dengan PROMAG®, SANMAG® dan sejenisnya.

c. Kantung empedu
Nyeri dada pada gangguan kantung empedu tidak berbeda dengan nyeri dada pada peptic-ulcer, hanya KHAS pada nyeri ini adalah nyeri yang muncul setiap kali setelah makan atau menyantap makanan dengan lemak tinggi (berlemak). Nyeri yang dirasakan seperti sensasi “penuh” atau istilah yang sering dilontarkan adalah “begah” pada dada kanan bawah atau perut bagian atas. Jika Anda termasuk orang-orang penyuka daging kambing, sea-food, masakan bersantan-padang dan seringkali menderita nyeri semacam ini, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Kebanyakan wanita dengan usia diatas usia 40 tahun, perawakan gemuk dan termasuk usia subur yang menderita penyakit ini.

4. PENYEBAB LAIN
a. Tulang rusuk
Tulang rusuk yang patah ataupun retak menimbulkan nyeri yang bersifat tajam dan terus-menerus. Riwayat trauma biasanya jelas diketahui. Gangguan pada tulang rusuk dapat diketahui jelas dengan pemeriksaan radiologi yang paling sederhana.

b. Otot-otot dada
Gangguan pada otot, misalnya kejang otot dapat menimbulkan nyeri yang terus-menerus tanpa pola yang khas. Dapat membaik saat istirahat dapat pula tidak. Biasanya pada pasien yang batuk hebat dan sering atau pada orang yang melakukan gerakan tiba-tiba atau salah posisi saat bekerja, terjadi kontraksi otot yang terus-menerus, otot-otot dada dapat kejang atau kaku dan menimbulkan nyeri seperti sensasi pegal. Tidak jarang nyeri semacam ini mendapat “overtreatment”.


                                                                                           


  

No comments:

Post a Comment